Senin, 01 Oktober 2007

SERANGGA DAN BUNGA

SERANGGA DAN BUNGA
SEBUAH EPISODE…

Episode 1: “ Kerinduan “
Harummu melintas diperbedaan ruang dimensi dan massa
Hempaskan selembar tipis kelopak segar dalam nyata
-tergantung dialam mimpi
Dingin, lembut dan basah oleh embun yang gelisah
Menanti pagi berganti masa
Semarak dan gairah membuncah dalam darah
Membendun cinta yang meraksasa

Akankah kulihat tangkai hijau yang basah dimusim semi?
Mungkinkah kucabut dari akarnya
Yang menusuk jauh keperut alam?
Tunggu ya… janji hatinya.

Episode 2: “ Harapan I “
Kembali serangga dengungkan dua kepak halus sayapnya
Berharap angin bermurah hati membawa pesan hati gundah
Hingga bunga tahu dan berharap bagi pasangan jiwanya
Menempatkan dalam celah hangat sari yang menjulang
-menantang seribu lebah disekitarnya

Episode 3: “ Kecemasan Awal “
Kau memang indah, bunga
Dan mencintai sosokmu bagaikan
Mencintai sebaik – baiknya keindahan

Tapi sayapku masih terlalu lemah untuk menyeberangi benua
Benua dimana kamu membenam dan berakar
Dalam kepungan seribu lebah
Berbaju jirah dengan mahkota

Mustahil… mustahil kutaklukkan mereka
Saat sayapku masih tak cukup kuat
Mengangkat tubuh keudara

Episode 4: “ Penghiburan “
Dan saat kujemput selembar kelopak yang datang diantar angin
Kucium dan kuletakkan dalam pelukan daun – daun hijau bersahaja
Dalam rengkuhan waktu yang terasa lama
Kini serangga pun tersadar
Ternyata memiliki sehelai kelopakmu bagai
Telah menikahi segenap bentuk bungamu
Walu bukan tangkaimu yang terbaring
Dalam sarang tanpa alas sutra
Satu kelopakmu, bunga, sudah memenuhi sepnajang
Selatan dan utara tubuhku

Episode 5: “ Kecemasan Dua “
Dan kebanggan memuncak bagai raja tanpa istana
Dalam mahkota ranting kering layu

Sampai kapan, bunga…?
Akankah lebih lanjut dari waktu…?
Atau memudar cepat bagai gerhana…?

Episode 6: “ Keingintahuan “
Sering kekonyolan melintas dalam benak seranga
Seperti, … mungkin dewa salah menembakkan mata panahnya
Atau malaikat keliru menitipkan jiwa penuh cinta pada kita

Tubuh halus serangga terhimpit ratusan kali pertanyaan dan tak cukup kuat terbang mengetuk pintu syurga dan bertanya pada pencipta : “Kenapa bukan salah satu dari seribu lebih yang mengitarinya…?”

Bunga… kamu tahu jawabannya?

Episode 7: “ Sebuah Nasehat “
Sekilas kau tampak kokoh tumbuh dicengkraman
Batu karan pinggir laut
Tapi bunga, jangan kau tantang alam –jangan kau tepis siang
Alam tak selalu ramah
Bahkan pada bunga yang tumbuh ditaman syurga

Bunga, tunduklah saat dewa ingin menyentuhmu –dan
Sebagai yang diciptakan, kau telah sempurna, sayang…

Episode 8: “ Sebuah Rasa Syukur I “
Kau anugerah yang menyadarkan aku masih punya cinta
Setelah sekian musim berdua tanpa rasa –tanpa gairah
Sehelai kelopakmu telah merubah semua

Rasanya sejuta tahun pengabdianku pada alam masih belum cukup untuk membayar sehelei kelopakmu
Mungkin ini yang terindah
Dan terasa aku mampu mengguratkan kata sepanjang
Lingkar bumi seporos langit

Episode 9: “ Harapan II “
Aku ingin tahu hatimu
Aku ingin mengalami mimpimu
Setiap waktu peraduan datang
Apa yang kau mimpikan, sayang…?
Dan adalah suatu keajaiban
Bila kau juga bermimpi
Yang sama dengan mimpiku

Serangga termenung dalam dan mulai menghitung suara tokek dikejauhan rongga malam

Mungkin… tidak… mungkin… tidak… mungkin… tidak… mungkin… tidak… mungkin… tidak… mung….

Bunyinya terus memekakkan jiwa
Sampai saat peri tidur turun dan mengetukkan tongkatnya
Namun dalam lelappun suara itu terus menghitung

Mungkin… tidak… mungkin… tidak…

Episode 10: “ Harapan III “
Jago bergeliat dan merentangkan sayap kekarnya
Tugas memanggil –jerit kokok meluncur dari kerongkongan –membangunkan matahari yang masih pulas

Pagi sudah datang
Semakin dekat hari untuk menemui dan memandang lekat paras bunga
Sebuah harapan baru…?
Tapi kekuatan itu masih sama…!

Ah, pagi yang sama saja…
Tapi aneh,… kenapa serangga kecil itu merasakan tubuh kecilnya semakin sempit oleh desakkan rasa kasihnya pada bunga yang semakin menggunung dari pagi kepagi?

Pernahkah ada satu pagi dimana aku tidak mengingatnya…?

Serangga bergegas terbang rendah dan tak ingin enjawab
Ia sudah tahu jawabannya –pasti tidak mungkin pernah
Bunga bagai sosok peri pagi yang selalu membangunkannya
Dan jauh dikedalaman asanya, serangga ingin bunga
Menjadi satu bentuk penciptaan Tuhan yang pertama yang ingin dipandangnya setiap saat terjaga dari lelap.

Episode 11: “ Rayuan “
Bisikkan kelaut seberapa luas cintamu, sayang…
Dan akan kuteriakkan pada samudra:
“ aku mencintaimu 2 sampai 3 kali lebih luas dari apa yang kau bisikkanm pada laut. “

Episode 12: “ Sebuah Rasa Syukur II “
Sebait tulisan tergurat pada sebatang pohon tua tak berdaun saat serangga terbang melintas
Berbaris rasa syukur pada dewa
Atas hitam putih pemberian-Nya

“ you are worth as the bless of god as my most precious gift for a very long journey of patience after and during my lift faylures and disappointments.”

Bunga, hanya dengan menghadirkanmu dalam benakku,
Aku merasa mampu terbang perkasa mengarungi tujuh benua walau kenyataannya aku hanya masih mampu terbang tujuh jengkal dari permukaan tanah !

Episode 13: “ Harapan IV “
Kamu energi bagi bumi –motivasi untuk semesta
Semoga kau tak terinspirasi untuk mengubahnya

Seluruh kebanggaan tercurah padamu dan kau tak harus membuktikan apapun kepada dunia. Semua yang terpancar dari liuk tangkai dan indah kelopakmu telah menunjukkan semua. Sebab yang telah memekarkan kekagumanku menjadi kasih tak terukur. Bahkan kau harus berkata apapun untuk bagiku bisa mencintai kamu. Dalam diammu pin, kau sudah teramat indah untuk diacuhkan.

Episode 14: “ Harapan V “
Bunga, seandainya aku bisa terbang mendekapmu pada saat matahari perkasa memanggang bumi –bukan pada saat bulan bersembunyi kecut dibalik awan gelap…

Aku sungguh menantikan saat sayapku cukup tangguh berselimut jirah bertahta mahkota. Dan pada saat itu aku terbang pada siang hari…

Semoga waktu tak selama penantian…


Tidak ada komentar: