Rabu, 26 September 2007

Bayang

Bayang
Kau lihat sama pulang
Melangkah dan terbang
Namun terbuang
Kau lihat mereka yangh menganga bercerita sambil tertawa
Tertawakan kita

Dikala fajar manis bersegayut didada
Kita berlari disepanjang jalan raya
Berteriak entah lagu apa
Mengadu lelah namun entah pada siapa


Bayang
Mari

Pulang
Hari

Sudah
Petang

Tapi entah pulang kemana?
Keabadian Untuk Selamanya



Sayangku katakan mana lebih teringat
Kekasih yang luput atau kekasih yang dapat
Benarkah bertambah kenal
Maka bertambah sayang

Malah makin kenal asing senantiasa
Kuntum tanpa wangi
Sebab hujan terlambat datang
Siang sudah terungkap, magrib menyusul menang

Waktu datang menghisap yang dicinta
Akhir hanya kenangan seperti luka
Asmara bagaikan pulau
Ranjau semua hari yang tak diucap

Sekali ucapan kan diberi bingkai
Begitu besarnya cintaku padamu
Apakah kau menyadari
Kau pergi tanpa alasan

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Anda telah mencotek hasil karya dari seorang penyair wanita Siti Nuraini yang seangkatan dengan Chairil Anwar. Sudah jelas dalam perkataanya, ini pernah terakhir di muat dalam majalan Horison edisi 2004-2005. Tetapi anda malah mengubah dan menambahkan kalimat yang tidak sesuai. Anda plagiat. !!!