Sepertinya....
Sepertinya cinta tapi mengapa benci
Sepertinya benci tapi mengapa suka
Sepertinya suka tapi mengapa ingkar
Sepertinya ingkar tapi mengapa ada getar yang kian lama terus mengetuk keterasingan. Tercekatku dari lamun, dan saat mata terbuka, ahhh...dia, pria pemamah segala damba yang kurajut dalam cerita mimpi, tak berwujud nyata. Hanya merama-rama di kepala, menyisakan secuil bahagia yang tertunda.
Dia....hah, siapa? Sebuah pertanyaan tiba-tiba menohokku kala pagi menjemput. Kalau dia hanya sekedar bayangan dalam mimpi, mengapa dia terasa begitu dekat.
Sepertinya dia meninggalkan kenangan
Sepertia dia nyata dalam genggaman
Sepertinya dia hidup dalam pikiran
Seperti membawa pesan surga untuk sendiriku yang menyanjung gulungan waktu yang merentang
Sepertinya....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar